Sabtu, 19 September 2015

Great Green Refined dengan Strategi Enviroment Literation Community



ABSTRAK
Nugroho, Setyo. 2015 Great Green Refined dengan strategi Enviroment Literation Community, Guru sebagai  Pencetak generasi berkarakter, literasi dan kompetitif. Best Practice. Disajikan dalam rangka Pemilihan Guru Berprestasi Jenjang SMA Tingkat nasional 2015.
Sebagai pilar penting pencetak generasi berkarakter literasi, guru harus dapat melaksanakan grand design yang dapat mengarahkan konteks kesadaran terhadap pengelolaan lingkungan maka dimunculkannya konsep EIQ (Environmental Insight Quotient) yang mempunyai makna Kecerdasan Tilikan/wawasan mendalam tentang Lingkungan, sehingga untuk mewujudkan  manusia  yang amanah dalam pengelolaan  lingkungan maka penajaman EIQ perlu diimplementasikan terhadap setiap diri manusia khususnya stakeholder pemegang kebijakan terhadap lingkungan. Semua itu akan tercipta dengan great green refgined dengan startegi environment literation community yaitu guru harus mempunyai paradigna global, santun, dan berkarakter. Guru sebagai pilar penting pendidikan memaut peran utamna sebagai pengubah untuk membangkitkan semangat dan budaya kompetitif, peduli lingkungan, literasi.
Enviromet Literation Community mempunyai arti minat baca lingkungan keseluruhan dengan implementasu strateginya melalui lima tahapan yaitu : (1) orientasi, (2) proyek, (3) presentasi, (sosialisasi), dan  (5) kompetisi dan bedah gagasan, dan (6) Apresiasi. Masing-masing tahapan mempunyai langkah sistematis dan integral, disesuaikan dengan kultur dan pembinaan kesiswaan dengan program kelas terbaik dan perpustakan kelas tyerbaik bulanan. Dengan menggunakan model pembelajaran great green refined ini semua  ide-ide masing kelompok pembelajaran dapat tertuang dan mempunyai sifat integral satu sama lain. Selain itu model pembelajaran ini membuat sekolah dengan paradigma lingkungan terjaga, diantaranya adalah ikon-ikon partisipatif lingkungan oleh siswa semakin terbentuk, bank sampah mandiri, SEMUT (semua harus dipungut), hutan mini, kebun toga menjadi sumber inspiratif bagi pengembangan keilmuan dan riset literasi di SMA Negeri 1 Demak,
Enviroment Literation Community  terbukti efektif menjadi makro pembelajaran terpadu yang dapat meningkatkan karakter, kompetisi, kompetensi siswa untuk gemar meneliti, gemar membaca, iklim peduli lingkungan,  KIR, OSN yang kesemuanya sangat berimplikasi pada keteduhan dan kerindangan komponen sekolah dalam ikut dan terus mengembangkan konsep pendidikan lingkungan yang berkelanjutan.
Selanjutnya, dari best practice ini, penulis memberikan saran : (1) Guru harus mampu mencitakan kreasi dan inovasi pembelajaran yang menarik dan dapat dintegralkan dengan pembelajaran yang lain sehingga iklim peran aktif sekolah terwujud, (2) Pengembangan sekolah berbasis riset literasi dengan budaya meneliti dan prestasi harus dijaga konsistensi dengan melibatkan peran aktif komponen sekolah dan komitmen hebat penggiat pendidikan di sekolah, (3) Sekolah dapat mengejawantahkan iklim berprestasi jika didukung manajemen sekolah yang terbaik dengan mengoptimalkan kekuatan  seluruh bidang.
Kata kunci : Great Green Refined, Enviroment Literation Community, karakter, literasi, kompetisi, kompetensi peserta didik

Tidak ada komentar: